Beberapa hari yang lalu saya menulis artikel lepas dalam blog saya (http://abdulqodirqudus.blogspot.com) tentang “Ku Titip Sapeken Bukan Sepekan” dalam tulisan itu saya bermaksud menulis beberapa pesan moral kepada para kandidat legislative dari dapil 7 (Arjasa-Kangean, dan Sapeken) siapa saja yang terpilih menjadi anggota dewan daerah Kabupaten Sumenep jika mau berjuangan demi dan untuk rakyat jangan tanggung-tanggung. Semangat itu harus terus membara sampai tuntas masa jabatan, semangat perjuangan itu jangan hanya hitungan seminggu, selesai dilantik atau malah menjadi tikus-tikus berdasi yang menggrogoti uang Negara (aji mumpung).
Pesan moral ini mengingatkan kita pada salah satu sejarah besar kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Assiddiq, tatkala menyampaikan pidato kenegaraan lepas pelantikan sebagai khalifah (presiden) saat itu. Dalam kutipan pidatonya Abu Bakar menyampaikan: “Jika saudara melihat kebenaran dalam kepemimpinan ku maka ikutilah aku, dan jika saudara melihat kesalahan, maka jangan ikuti aku”. Dalam sepenggal kata sambutan Abu Bakar Assiddiq ini telah memberikan pesan moral kepada siapapun saja yang ingin menjadi pemimpin/wakil/pejabat/dsb.
Lima orang tokoh yang dipercaya mewakili masyarakat kepulauan Sapeken-Kangean untuk duduk di Parlemen DPRD Kabupaten Sumenep yang selanjutnya saya sebut sebagai “Pahlawan Kecil” mereka itu adalah Dulsiam (putra kelahiran Desa Sepangkur), H. Moh. Ali (putra kelahiran Desa Pagerungan Besar), Nur Asyur (putra kelahiran Desa Sapeken), Badrul Aini (putra kelahiran Kangean), dan Moh. Husen (putra kelahiran Kangean). Semoga mereka benar-benar membawa aspirasi masyarakat kepulauan untuk bisa menciptakan kemakmuran dalam keadilan dan keadilan dalam kemakmura. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bi al-Showwab.
ABOUT ME
- Mas Doel
- dilahirkan di kota mini metropolitan pulau sapeken (suku bajo) utara pulau bali dan timur pulau madura.
MyFacebook
DAFTAR BACAAN
- MODEL KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM
- HARTA BUKAN SEGALANYA (Drama Manohara)
- KAWIN PAKSA
- JILBAB SIMBOL KAMPANYE PILPRES
- MALU JADI SARJANA
- PERSETURUAN ORGANISASI ADVOKAT INDONESIA
- LIMA GAGASAN FIQH INDONESIA
- KULTUR ISLAM & DALIL MISOGINIS PERSPEKTIF GENDER
- PEMAIAN & PENONTON
- KESEDERHANAAN
- REBUTAN KEKUASAAN
- PAHLAWAN SAPEKEN
- POHON KEMATIAN
- HARGAI PILIHAN RAKYAT
- TRAGEDI PASCA PEMILU LEGISLATIF
- MEMILIH JODOH
- BAHAGIA; HALAL & CINTA
- MENANYAKAN KE-EKSISTENSI KAUM MUDA
- DAHSYATNYA ENERGI CINTA
- DINAMIKA PARTAI NASIONALIS & RELIGIUS INDONESIA
- CALEG; JALAN PINTAS MENUJU KAYA
- PERAN ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
- JIKA INGIN BAHAGIA JANGAN JADI POLITISI
- KU TITIP SAPEKEN BUKAN SEPEKAN
- HIMAS; AKTIVIS ATAU SELEBRITIS
- BAJO YANG KU KENAL
- SOSOK FAKHRUDDIN
- TERJEBAK POLITIK TOKOHISME
- TENTUKAN PILIHAN YANG MUHAMMADANISME
- BIARKAN RAKYAT MEMILIH; JANGAN PROVOKASI
- CALEG INSTAN DARI KEPULAUAN (1)
- CALEG INSTAN DARI KEPULAUAN (2)
- TAMBARU; EKONOMI KEPUALAUAN TERANCAM
- ABDIKU UNTUK MU
- HIMAS BERASASKAN ISLAM ???
BUKU TAMU
Labels
Pengikut
Kamis, 14 Mei 2009
“PAHLAWAN KECIL” DARI SAPEKEN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar