Abdul Qodir Qudus (Masdoel) dilahirkan dari buaian ibu tercinta Rahbiyah (almarhumah) pada tanggal 11 Juli 1982 di desa Tanjung Kiaok, sebuah desa kepulauan Sapeken (utara pulau Bali dan timur pulau Madura) menempuh perjalanan 7 jam dari Pulau Bali dan 24 Jam dari pulau Madura. Latar belakang pendidikan Masdoel dari SDN (1989 – 1996) di desa kelahiran, SMP I (1996-1997) Sapeken, MTs Darussalam I (1997-1999) Tanjung Kiaok, kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas tepatnya di Pesantren Islamiyah Syafi’iyah Paiton Probolinggo pada tahun 1999 sampai dengan 2002, selanjutnya menempuh program Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dengan menyandang gelar akademik Sarjana Hukum Islam (S.H.I) dengan bidang Hukum Perdata, Strata 2 (Pascasarjana) di Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang dalam proses penyelesaian Tesis dengan konsentrasi Hukum Bisnis.
Ketika kuliah di Strata 1, Masdoel terkanal sebagai anak muda yang cukup agresif dan berani menyampaikan pendapatnya, serta aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus. Putra sulung pasangan bapak Kudus dan Ny. Rahbiyah (almarhumah) ini pernah menjadi Menteri Hak Asasi Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Malang (2004), Calon Presiden Mahasiswa UIN Malang (2005) akhirnya nggak terpilih, ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Malang (2005), pengurus wilayah timur Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) (2004- 2006), ketua Forum Silaturahmi dan Studi Islam Kampus (FOSSIK) (2006) dan sekarang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) DPC Malang Raya, Bidang Pengkaderan Himpunan Ilmuan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) DPC Malang Raya, dan Dosen Luar Biasa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang bidang Hukum Perdata.
Dari berbagai pengalaman akademik dan organisasi, Masdoel telah banyak melakukan banyak penelitian diantaranya: Pengelolaan Zakat di Badan Amil Zakat Daerah Kota Blitar (Studi Aplikasi dan Implementasi UU No. 38 Tahun 1999), Perilaku Politik Elit Politik Kota Malang, Respon Kyai Jawa Timur terhadap Kepemimpinan Kaum Prempuan. Dan tulisan-tulisan lain yang berbentuk artikel yang di muat dalam Bulliten Jum’at, Kompas, Jawa Pos dan Malang Pos.
Ketika kuliah di Strata 1, Masdoel terkanal sebagai anak muda yang cukup agresif dan berani menyampaikan pendapatnya, serta aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus. Putra sulung pasangan bapak Kudus dan Ny. Rahbiyah (almarhumah) ini pernah menjadi Menteri Hak Asasi Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Malang (2004), Calon Presiden Mahasiswa UIN Malang (2005) akhirnya nggak terpilih, ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Malang (2005), pengurus wilayah timur Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) (2004- 2006), ketua Forum Silaturahmi dan Studi Islam Kampus (FOSSIK) (2006) dan sekarang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) DPC Malang Raya, Bidang Pengkaderan Himpunan Ilmuan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) DPC Malang Raya, dan Dosen Luar Biasa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang bidang Hukum Perdata.
Dari berbagai pengalaman akademik dan organisasi, Masdoel telah banyak melakukan banyak penelitian diantaranya: Pengelolaan Zakat di Badan Amil Zakat Daerah Kota Blitar (Studi Aplikasi dan Implementasi UU No. 38 Tahun 1999), Perilaku Politik Elit Politik Kota Malang, Respon Kyai Jawa Timur terhadap Kepemimpinan Kaum Prempuan. Dan tulisan-tulisan lain yang berbentuk artikel yang di muat dalam Bulliten Jum’at, Kompas, Jawa Pos dan Malang Pos.
1 komentar:
Salam kenal mas dari aku. Batenje suasana malang menjelang pileg? apa masih kondusif
Posting Komentar